Pelajaran Kepemimpinan Kharismatik Sunda Pangimbuhning Twah
Pangimbuhning
Twah ini adalah unsur penting dalam kepemimpinann yang juga menjadi prinsip
penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Prinsip ini juga
dikembangkan oleh Prabu Siliwangi, sehingga kepemimpinannya menjadi legenda
pada masanya.
Ada
12 unsur Pangimbuhning Twah yang menjadi ciri khas karakter pemimpin,
yaitu:
Emet . Tidak Konsumtif.
Ada
peribahasa ”Saeutik mahi, loba nyesa: bisa ngeureut neundeun”. Seseorang yang
terbiasa untuk tidak konsumtif, akan mampu mengendalikan keserakahannya. Dalam
masa berikutnya, perilaku semacam ini akan mampu menjaga dari perilaku korup
yang sangat menjijikkan itu.
Imeut,
teliti, cermat.
Dalam
peristilahan ada ungkapan ”kudu nastiti taliti tur ati-ati; ulah bobo sapanon,
carang sapakan, tusuk langkang kepang halang”. Ungkapan itu bila diterjemahkan
secara bebas, maka memiliki makna bahwa betapa banyaknya waktu terbuang
bila seseorang disibukkan dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan karena
tidak cermat atau tidak hati-hati dalam melakukan sesuatu.
Rajieun,
mirip pengertiannya dengan rajin.
Beruntunglah
orang yang memanfaatkan waktu dalam kehidupannya dengan rajin berkarya.
Sehingga tidak ada waktu sekecil apapun yang terbuang percuma.
Leukeun, tekun.
Sesungguhnya
dalam kehidupan ini siapapun anda yang tekun dalam mengerjakan sesuatu hal,
pastilah tercapai apapun tujuan atau target yang diinginkannya. Ketekunan
biasanya akan beriringan dengan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang instant.
Semua pasti ada prosesnya.
Paka
Pradana, beranitampil, berbusana sopan dan beretika.
Sepintar
apapun seseorang, apabila tidak berani tampil, pasti tidak ada artinya.
Namun berani tampil saja juga tidak cukup bila tidak memiliki etika.
Morogol-rogol, bersemangat, beretos kerja.
Hidup
haruslah terus memiliki semangat. Apabila manusia hidup tidak memiliki gairah,
sebenarnya ia telah layu, lemah, dan bisa jadi putus asa dalam menjalani
kehidupannya.
Parusa
ning Sa, berjiwa pahlawan, jujur, dan berani.
Pemimpin
harus memiliki tiga hal ini. Sebab itulah sesungguhnya yang membedakan
seseorang disebut pemimpin atau bukan. Perubahan dan kemajuan hanya bisa diraih
oleh orang-orang yang memiliki jiwa pahlawan sekaligus pemberani.
Widagda,
bijaksana, akal dan hati seimbang.
Hidup
harus selalu seimbang antara akal dan hati. Sehingga setiap langkah akan selalu
dituntun oleh kebenaran yang seimbang.
Gapitan, berani berkorban untuk
mempertahankan keyakinan dirinya.
Tidak
ada kesuksesan tanpa perjuangan, tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Semua
itu dilakukan dengan yakin dan percaya diri.
Karawaleya,
dermawan.
Hidup
harus saling berbagi. Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri di dunia ini.
Hidup saling membutuhkan. Adakalanya kita berlebih, maka harus mau memberi
kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan.
Cangcingan, terampil, trengginas.
Hidup
adalah penuh persaingan. Maka beruntunglah bagi anda yang memiliki sikap
terampil dalam mengambil setiap peluang yang ada.
Langsitan, bisa dalam segala hal.
Bila
ingin meraih sukses, maka orang tersebut harus memiliki kemampuan serba bisa
dan pro aktif. Sebab hanya merekalah yang bisa meraih kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar