Selasa, 10 Desember 2013

KEPEMIMPINAN KHARISMATIK PANGIMBUHNING TWAH



Pelajaran Kepemimpinan Kharismatik Sunda Pangimbuhning Twah

Pangimbuhning Twah ini adalah unsur penting dalam kepemimpinann yang juga menjadi prinsip penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Prinsip ini juga dikembangkan oleh Prabu Siliwangi, sehingga kepemimpinannya menjadi legenda pada masanya.
Ada 12 unsur Pangimbuhning Twah yang menjadi ciri khas karakter pemimpin,  yaitu:
Emet . Tidak Konsumtif.
Ada peribahasa ”Saeutik mahi, loba nyesa: bisa ngeureut neundeun”. Seseorang yang terbiasa untuk tidak konsumtif, akan mampu mengendalikan keserakahannya. Dalam masa berikutnya, perilaku semacam ini akan mampu menjaga dari perilaku korup yang sangat menjijikkan itu.
Imeut, teliti, cermat.
Dalam peristilahan ada ungkapan ”kudu nastiti taliti tur ati-ati; ulah bobo sapanon, carang sapakan, tusuk langkang kepang halang”. Ungkapan itu bila diterjemahkan secara bebas, maka memiliki makna bahwa  betapa banyaknya waktu terbuang bila seseorang disibukkan dengan memperbaiki  kesalahan-kesalahan karena tidak  cermat atau tidak hati-hati dalam melakukan sesuatu.
Rajieun, mirip pengertiannya dengan rajin.
Beruntunglah orang yang memanfaatkan waktu dalam kehidupannya dengan rajin berkarya. Sehingga tidak ada waktu sekecil apapun yang terbuang percuma.
Leukeun, tekun.
Sesungguhnya dalam kehidupan ini siapapun anda yang tekun dalam mengerjakan sesuatu hal, pastilah tercapai apapun tujuan atau target yang diinginkannya. Ketekunan biasanya akan beriringan dengan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang instant. Semua pasti ada prosesnya.
Paka Pradana, beranitampil, berbusana sopan dan beretika.
Sepintar apapun seseorang, apabila tidak berani tampil, pasti tidak ada artinya. Namun  berani tampil saja juga tidak cukup bila tidak memiliki etika.
Morogol-rogol, bersemangat, beretos kerja.
Hidup haruslah terus memiliki semangat. Apabila manusia hidup tidak memiliki gairah, sebenarnya ia telah layu, lemah, dan bisa jadi putus asa dalam menjalani kehidupannya.
Parusa ning Sa, berjiwa pahlawan, jujur, dan berani.
Pemimpin harus memiliki tiga hal ini. Sebab itulah sesungguhnya yang membedakan seseorang disebut pemimpin atau bukan. Perubahan dan kemajuan hanya bisa diraih oleh orang-orang yang memiliki jiwa pahlawan sekaligus pemberani.
Widagda, bijaksana, akal dan hati seimbang.
Hidup harus selalu seimbang antara akal dan hati. Sehingga setiap langkah akan selalu dituntun oleh kebenaran yang seimbang.
Gapitan, berani berkorban untuk mempertahankan keyakinan dirinya.
Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan, tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Semua itu dilakukan dengan yakin dan percaya diri.
Karawaleya, dermawan.
Hidup harus saling berbagi. Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri di dunia ini. Hidup saling membutuhkan. Adakalanya kita berlebih, maka harus mau memberi kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan.
Cangcingan, terampil, trengginas.
Hidup adalah penuh persaingan. Maka beruntunglah bagi anda yang memiliki sikap terampil dalam mengambil setiap peluang yang ada.
Langsitan, bisa dalam segala hal.
Bila ingin meraih sukses, maka orang tersebut harus memiliki kemampuan serba bisa dan pro aktif. Sebab  hanya merekalah yang bisa meraih kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar